(Ketiga dari kanan) Rika Juniaty Tanzil, Chief Financial Officer MR.D.I.Y. Indonesia, (tengah) Agung Riyadi, S.Sos, S.H, M.M., Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perindustrian Kota Surakarta, dan (ketiga dari kiri) Ir. Eko Nugroho Isbandijarso, M.Si., Staf Ahli Wali Kota Surakarta Bidang Keuangan dan Pembangunan bersama puluhan pelaku UMKM kota Surakarta.
Jakarta, 23 Desember 2025 – PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MR.D.I.Y. Indonesia), peritel perlengkapan rumah tangga terbesar di Indonesia, bersama Yayasan BEDO (Business & Export Development Organization) serta Dinas Koperasi dan UMKM di Kabupaten Banyuwangi, Kota Surakarta, dan Provinsi Sumatera Barat, resmi menutup rangkaian program UMKM Tumbuh Bersama 2025 yang telah berjalan sejak Agustus hingga Desember. Inisiatif kolaboratif ini merupakan bagian dari komitmen MR.D.I.Y. Indonesia dalam mendukung pemberdayaan UMKM serta pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.
Selama empat bulan, para pelaku usaha mengikuti rangkaian pelatihan yang komprehensif mulai dari perencanaan bisnis, pengembangan kapasitas digital, pemanfaatan teknologi dan AI untuk UMKM, hingga pembekalan mengenai praktik usaha berkelanjutan berbasis Environment, Social, Governance (ESG). Tingginya partisipasi mencerminkan kebutuhan UMKM akan pendampingan terstruktur untuk meningkatkan daya saing di tengah pertumbuhan ekonomi daerah yang positif.
Edwin Cheah, Direktur Utama MR.D.I.Y. Indonesia, menyampaikan, “Kami sangat mengapresiasi para pelaku UMKM di Banyuwangi, Padang, Bukittinggi, Payakumbuh dan Surakarta yang telah berpartisipasi aktif dalam program ini. Program yang kami rancang bersama BEDO dan pemerintah di setiap daerah tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi untuk membuka peluang baru melalui praktik usaha berkelanjutan dan pemanfaatan teknologi modern. Kami percaya UMKM yang kuat akan memperkuat ekonomi daerah, dan MR.D.I.Y. Indonesia berkomitmen untuk terus hadir menjadi bagian dari perjalanan tersebut.”
Jeff Iskandarsjah, Ketua Yayasan BEDO, menambahkan, “Program ini membuktikan bahwa ketika sektor swasta, pemerintah daerah, dan komunitas UMKM bergerak bersama, dampaknya bisa jauh lebih besar. Kami melihat langsung bagaimana para pelaku usaha di Banyuwangi menunjukkan semangat belajar yang luar biasa, membuka diri terhadap inovasi, dan berkomitmen meningkatkan kualitas usahanya. Harapan kami, pembelajaran yang diperoleh tidak berhenti di sini, tetapi terus diterapkan sehingga UMKM dapat tumbuh lebih tangguh, berkelanjutan, dan mampu menembus pasar yang lebih luas. BEDO akan terus mendampingi dan mendorong kolaborasi seperti ini untuk memperkuat ekosistem UMKM di berbagai daerah.”
Program UMKM Tumbuh Bersama yang diinisiasi MR.D.I.Y. Indonesia dan Yayasan BEDO di Banyuwangi, Padang, Bukittinggi dan Solo mendapatkan capaian yang positif, antara lain:
Jakarta, 23 Desember 2025 – PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MR.D.I.Y. Indonesia), peritel perlengkapan rumah tangga terbesar di Indonesia, bersama Yayasan BEDO (Business & Export Development Organization) serta Dinas Koperasi dan UMKM di Kabupaten Banyuwangi, Kota Surakarta, dan Provinsi Sumatera Barat, resmi menutup rangkaian program UMKM Tumbuh Bersama 2025 yang telah berjalan sejak Agustus hingga Desember. Inisiatif kolaboratif ini merupakan bagian dari komitmen MR.D.I.Y. Indonesia dalam mendukung pemberdayaan UMKM serta pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.
Selama empat bulan, para pelaku usaha mengikuti rangkaian pelatihan yang komprehensif mulai dari perencanaan bisnis, pengembangan kapasitas digital, pemanfaatan teknologi dan AI untuk UMKM, hingga pembekalan mengenai praktik usaha berkelanjutan berbasis Environment, Social, Governance (ESG). Tingginya partisipasi mencerminkan kebutuhan UMKM akan pendampingan terstruktur untuk meningkatkan daya saing di tengah pertumbuhan ekonomi daerah yang positif.
Edwin Cheah, Direktur Utama MR.D.I.Y. Indonesia, menyampaikan, “Kami sangat mengapresiasi para pelaku UMKM di Banyuwangi, Padang, Bukittinggi, Payakumbuh dan Surakarta yang telah berpartisipasi aktif dalam program ini. Program yang kami rancang bersama BEDO dan pemerintah di setiap daerah tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi untuk membuka peluang baru melalui praktik usaha berkelanjutan dan pemanfaatan teknologi modern. Kami percaya UMKM yang kuat akan memperkuat ekonomi daerah, dan MR.D.I.Y. Indonesia berkomitmen untuk terus hadir menjadi bagian dari perjalanan tersebut.”
Jeff Iskandarsjah, Ketua Yayasan BEDO, menambahkan, “Program ini membuktikan bahwa ketika sektor swasta, pemerintah daerah, dan komunitas UMKM bergerak bersama, dampaknya bisa jauh lebih besar. Kami melihat langsung bagaimana para pelaku usaha di Banyuwangi menunjukkan semangat belajar yang luar biasa, membuka diri terhadap inovasi, dan berkomitmen meningkatkan kualitas usahanya. Harapan kami, pembelajaran yang diperoleh tidak berhenti di sini, tetapi terus diterapkan sehingga UMKM dapat tumbuh lebih tangguh, berkelanjutan, dan mampu menembus pasar yang lebih luas. BEDO akan terus mendampingi dan mendorong kolaborasi seperti ini untuk memperkuat ekosistem UMKM di berbagai daerah.”
Program UMKM Tumbuh Bersama yang diinisiasi MR.D.I.Y. Indonesia dan Yayasan BEDO di Banyuwangi, Padang, Bukittinggi dan Solo mendapatkan capaian yang positif, antara lain:
- Sebanyak 316 UMKM, termasuk dengan 20 peserta penyandang disabilitas yang mencakup pelaku UMKM dari kategori Food & Beverage, Fashion, dan Craft.
- 150 UMKM terpilih mengikuti pelatihan lanjutan dalam kegiatan penutupan program.
- 90 UMKM menghasilkan draft awal Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report).
- Peningkatan kapasitas peserta dalam memanfaatkan teknologi, termasuk penerapan AI untuk efisiensi operasional.
- Penguatan kesadaran UMKM mengenai prinsip bisnis berkelanjutan melalui materi ESG.
- Terbangunnya jejaring usaha yang lebih solid antara UMKM, pemerintah daerah, dan pelaku industri.
- Penutupan Program UMKM Tumbuh Bersama 2025 telah dilaksanakan di kabupaten Banyuwangi (8 Desember), kota Padang (15 Desember), dan kota Surakarta (22 Desember) secara luring dengan dihadiri oleh puluhan pelaku UMKM di setiap kotanya. Di setiap kota pada penutupan program pun dihadiri oleh pemerintah daerah setempat untuk memberikan sambutan resmi serta apresiasi atas kontribusi MR.D.I.Y. Indonesia dan Yayasan BEDO.
Pemerintah daerah menilai kehadiran program ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat kapasitas UMKM sekaligus mendukung visi pembangunan ekonomi yang lebih merata, inklusif, dan berkelanjutan.
Tim MR.D.I.Y. Indonesia dan Yayasan BEDO bersama Ir. Bayu Hadiyanto, ST, M.Si., Kepala Bidang Penataan Ruang Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Perumahan, dan Pemukiman Kabupaten Banyuwangi (tengah) dan puluhan pelaku UMKM Banyuwangi
“Kami mengapresiasi atas inisiatif positif dari MR.D.I.Y. Indonesia dan Yayasan BEDO. Bagi kami, UMKM adalah tulang punggung ekonomi Banyuwangi. Program seperti UMKM Tumbuh Bersama ini bukan hanya membekali keterampilan, tetapi juga menanamkan kepercayaan diri bagi para pelaku usaha untuk terus berkembang dan berinovasi.” ujar Ir. Bayu Hadiyanto, ST, M.Si., Kepala Bidang Penataan Ruang Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Perumahan, dan Pemukiman Kabupaten Banyuwangi.


Tim MR.D.I.Y. Indonesia dan Yayasan BEDO bersama Dr. H. Endrizal, SE, M.Si., Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Sumatera Barat (keempat dari kanan) dan puluhan pelaku UMKM Provinsi Sumatera Barat
“Kami meyakini bahwa pendampingan yang berkelanjutan seperti ini akan melahirkan UMKM yang tangguh, berdaya saing, dan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Semoga sinergi yang telah terbangun dengan Yayasan BEDO dan MR.D.I.Y. Indonesia dapat terus berlanjut dan diperluas pada program-program strategis lainnya untuk kemajuan UMKM di Sumatera Barat.” ujar Bapak Dr. H. Endrizal, SE, M.Si., Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Sumatera Barat.

(Kedua dari Kanan) Rika Juniaty Tanzil, Chief Financial Officer MR.D.I.Y. Indonesia dan (ketiga dari kiri) Ir. Eko Nugroho Isbandijarso, M.Si., Staf Ahli Wali Kota Surakarta Bidang Keuangan dan Pembangunan melihat produk-produk dari pelaku UMKM kota Surakarta.
“Kami melihat program ini sebagai inisiatif strategis yang tidak hanya meningkatkan kapasitas teknis pelaku UMKM, tetapi juga mendorong transformasi pola pikir usaha yang lebih profesional, adaptif, dan berkelanjutan. Kami memberikan apresiasi kepada MR.DI.Y. Indonesia bersama Yayasan BEDO atas peran aktifnya dalam membangun ekosistem kolaboratif antara dunia usaha, lembaga pengembangan, pemerintah daerah, dan pelaku UMKM. Ke depan, kolaborasi seperti ini diharapkan dapat terus diperkuat dan diperluas untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta yang inklusif, tangguh, dan berdaya saing.” ujar Respati Achmad Ardianto, Wali Kota Surakarta.
Rangkaian acara penutupan yang digelar selama dua hari di setiap kota dengan menghadirkan berbagai sesi interaktif, termasuk presentasi capaian program, lokakarya penyusunan Sustainability Report yang dipimpin dan dilatih oleh Global Reporting Initiative (GRI) Indonesia, serta sesi berbagi pengalaman dari UMKM terpilih mengenai transformasi bisnis yang mereka rasakan selama mengikuti program.
“Bagi MR.D.I.Y. Indonesia, mendukung UMKM dan pelaku usaha lokal adalah bagian dari komitmen kami untuk tumbuh bersama masyarakat. Semoga keterampilan yang dipelajari selama empat bulan ini dapat membantu para pelaku UMKM untuk mampu meningkatkan daya saing dan memperluas peluang usaha mereka ke depannya.” tutup Edwin.
***
Tentang MR.D.I.Y.:
***
(Kedua dari Kanan) Rika Juniaty Tanzil, Chief Financial Officer MR.D.I.Y. Indonesia dan (ketiga dari kiri) Ir. Eko Nugroho Isbandijarso, M.Si., Staf Ahli Wali Kota Surakarta Bidang Keuangan dan Pembangunan melihat produk-produk dari pelaku UMKM kota Surakarta.
“Kami melihat program ini sebagai inisiatif strategis yang tidak hanya meningkatkan kapasitas teknis pelaku UMKM, tetapi juga mendorong transformasi pola pikir usaha yang lebih profesional, adaptif, dan berkelanjutan. Kami memberikan apresiasi kepada MR.DI.Y. Indonesia bersama Yayasan BEDO atas peran aktifnya dalam membangun ekosistem kolaboratif antara dunia usaha, lembaga pengembangan, pemerintah daerah, dan pelaku UMKM. Ke depan, kolaborasi seperti ini diharapkan dapat terus diperkuat dan diperluas untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta yang inklusif, tangguh, dan berdaya saing.” ujar Respati Achmad Ardianto, Wali Kota Surakarta.
Rangkaian acara penutupan yang digelar selama dua hari di setiap kota dengan menghadirkan berbagai sesi interaktif, termasuk presentasi capaian program, lokakarya penyusunan Sustainability Report yang dipimpin dan dilatih oleh Global Reporting Initiative (GRI) Indonesia, serta sesi berbagi pengalaman dari UMKM terpilih mengenai transformasi bisnis yang mereka rasakan selama mengikuti program.
“Bagi MR.D.I.Y. Indonesia, mendukung UMKM dan pelaku usaha lokal adalah bagian dari komitmen kami untuk tumbuh bersama masyarakat. Semoga keterampilan yang dipelajari selama empat bulan ini dapat membantu para pelaku UMKM untuk mampu meningkatkan daya saing dan memperluas peluang usaha mereka ke depannya.” tutup Edwin.
***
Tentang MR.D.I.Y.:
MR.D.I.Y. adalah peritel perlengkapan rumah terbesar di Asia Tenggara, dengan lebih dari 5.000 toko yang tersebar di Asia, Eropa, dan Afrika termasuk di Malaysia, Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, Filipina, Kamboja, Vietnam, India, Turki, Spanyol, Polandia, dan Afrika Selatan. MR.D.I.Y. berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi pelanggan dengan menawarkan pengalaman berbelanja yang mudah dan nyaman di seluruh toko yang tersebar di berbagai wilayah. Seluruh toko MR.D.I.Y. dikelola langsung oleh perusahaan dan bekerja sama dengan pemilik mal maupun pemilik properti lainnya. Setiap toko menawarkan sekitar 18.000 jenis produk yang terbagi dalam 10 kategori utama, termasuk perlengkapan rumah, perabotan, peralatan listrik, alat tulis & olahraga, perkakas, perhiasan & kosmetik serta kategori pelengkap seperti mainan, aksesori mobil, aksesori hp & komputer, dan hadiah. Perusahaan senantiasa menempatkan pelanggan sebagai prioritas utama dengan mengoperasikan bisnis yang inovatif dan fleksibel dalam menyediakan ragam produk yang luas, berkualitas baik, dan bernilai ekonomis — sejalan dengan motto perusahaan: “ALWAYS LOW PRICES”.
Untuk informasi lebih lanjut kunjungi:
Website:www.mrdiy.com/id/
FB:www.facebook.com/mrdiyID
IG: @mrdiy.indonesia
YT: MR DIY Indonesia
Tentang BEDO:
Yayasan BEDO (Business and Export Development Organization) adalah organisasi nirlaba yang berfokus pada pemberdayaan UMKM melalui pelatihan, pendampingan, serta penguatan jejaring usaha.
***
Kontak Media:
MR.D.I.Y. Indonesia
Riska Ananda
Corporate Communications
riska.ananda@mrdiy.com